
Fhoto : “Ahmad lauhil pada acara penutupan hari Kemerdekaan”
Bekasi 1 September 2019. Makna “Merdeka”, secara realitas kita memang sudah merdeka, tidak lagi dijajah oleh Bangsa asing. kita masih dijajah oleh yang namanya “kebodohan”.
Kekurangpahaman kita terhadap sesuatu hal yang baru memaksa kita mengikuti sebuah arus yang entah bermuara ke hal yang positif atau terjun ke muara yang negatif. Sebuah pertanyaan besar bila melihat tingkat kemiskinan yang masih menghantui para generasi penerus Bangsa, untuk masalah ini mungkin dianggap sepele oleh koruptor yang merajalela.
Menguras secara perlahan uang rakyat serta membuat bangsa ini menjadi goyah dengan tumpukkan utang. Bukankah dulu kita adalah Bangsa yang mandiri, yang memiliki sumber daya alam paling banyak didunia. Kenapa di zaman sekarang sumber daya alam kita dikelola oleh Bangsa asing, alhasil untuk pembagian untungnya akan lebih besar pemilik kelola di banding pengelolanya.
Hal ini akibat oknum yang ingin meraup untung demi kepentingan pribadi. Jika seperti ini terus yang terjadi, tingkat perekonomian Bangsa akan terganggu.
makna yang terkandung dalam kemerdekaan Indonesia adalah mengingatkan kita untuk kembali kepada ajaran-ajaran kebaikan, kembali untuk mengingat nilai-nilai perjuangan Bangsa ini, kembali untuk peduli pada Bangsa ini, serapuhnya apapun Bangsa ini, segoyahnya apapun Bangsa ini, lakukan hal yang baik untuk tetap bisa menegakkan Bangsa ini. Karena semua tahu, bahwa kita sudah terlahir di Bangsa yang besar ini. Perjuangkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, jangan hanya disebutkan saja, tapi realisasikan dengan kebenaran di kehidupan sehari-hari.
Marilah melangkah bersama untuk kebaikan Bangsa ini jagalah keutuhan Bangsa ini dengan segenap jiwa dan raga kita. Janganlah jadi generasi yang berkepribadian egois ataupun mementingkan diri sendiri. Mulailah berbagi dan membangun solidaritas sesuai semboyan Bangsa kita. Karena yang menentukan arah kemajuan Bangsa ini adalah diri kita semua.
Sesuai perkataan Pemimpin Pertama Bangsa Indonesia, Ir.Soekarno. dalam amanatnya beliau berkata “Jangan sekali-sekali melupakan sejarah!”. Karena dengan sejarahlah kita dapat pembelajaran dari masa lalu untuk pembenaran dan perubahan di masa yang akan datang.
Ahmad lauhil Mahfudz, selaku pimpinan band Radella memberikan pandangan bahwa akhir penghujung bulan agustus 2019 adalah momentum dimana bangsa dan negara dipersatukan. Menurut beliau bahwa dari beberapa kejadian di negara kita bahwa, Indonesia harus menjadi bangsa dan negara yang utuh serta bersatu atas bangsa dengan bangsa.
Harapan terakhir semoga Indonesia tetap menjadi negara maju, negara berbudaya, negara yang mandiri. “Pungkas Ahmad Lauhil”. GZ