Oleh : Imam Trikarsohadi

Salah satu kebutuhan vital manusia adalah air, terutama untuk keperluan minum dan bersuci (taharah). Orang bisa bertahan hidup lebih lama tanpa makan, tetapi tidak tanpa air.

Pada dasarnya, air yang tersedia di planet bumi jumlahnya melimpah dan tetap, hanya saja terus bersirkulasi dengan sangat menakjubkan.

Allah berfirman dalam surah as-Sajadah ayat 27, “Dan tidakkah mereka memperhatikan, bahwa Kami mengarahkan (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan (dengan air hujan itu) tanam-tanaman sehingga hewan-hewan ternak mereka dan mereka sendiri dapat makan darinya. Maka mengapa mereka tidak memperhatikan?”

Manfaat utama air di muka bumi ini adalah sebagai sumber dan pemelihara kehidupan, termasuk kehidupan manusia. Banyak sekali ayat dalam Alquran yang menyatakan bahwa kehidupan (tumbuhan, hewan, dan segala kehidupan) di muka bumi terjadi dengan adanya air.

Kelebihan lainnya bagi umat manusia, air bermanfaat pula untuk kesejahteraannya melalui berbagai jenis penggunaan. Allah menciptakan air dengan sifat-sifat yang memang terukur dan bermanfaat bagi bumi dan kehidupan di atasnya.

Adapun fungsi air bagi tubuh manusia adalah untuk menunjang proses metabolisme tubuh manusia. Dapat dipastikan manusia tidak akan mampu bertahan hidup tanpa air, karena air merupakan salah satu elemen dasar untuk memastikan seluruh kinerja tubuh normal.

Kurangnya konsumsi air memungkinkan terjadinya dehidrasi dan gangguan pada fungsi tubuh yang berkenaan dengan kesehatan. Hal tersebut dapat terjadi karena 73 persen dari zat pembentuk tubuh manusia terdiri dari air. Itulah sebabnya kita dianjurkan untuk mengonsumsi air sebanyak 8 gelas atau sekitar 2,5 liter setiap hari.

Air minum sangat penting bagi kehidupan  di bumi. Air adalah sumber kehidupan dan kebutuhan dasar  kehidupan. Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi oleh sistem penyediaan air minum yang berkualitas, sehat, efisien, efektif dan terintegrasi untuk bidang kebersihan. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, masyarakat dapat menjalani kehidupan yang sehat, produktif dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Air bersih dan sanitasi yang layak merupakan kebutuhan dasar manusia. Salah satu poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Lingkungan (SDGs) adalah memastikan bahwa masyarakat memiliki akses universal terhadap air bersih dan sanitasi. Program yang dilaksanakan untuk mengimplementasikan SDGs di bidang akses air bersih dan sanitasi adalah memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua.

Akan halnya air minum, ia merupakan hal yang krusial dalam kehidupan makhluk hidup di bumi. Air menjadi sumber kehidupan dan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi dengan sistem penyediaan air minum yang berkualitas, sehat, efisien, efektif, dan terintegrasi kepada sektor sanitasi. Jika kebutuhan ini terpenuhi maka masyarakat dapat hidup sehat, produktif, dan dapat meningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Dalam rangka mencapai target akses air minum dan sanitasi yang menyeluruh serta target Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan. Untuk itu, perlu keterlibatan pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk melaksanakan program prioritas penyediaan air minum. Para wakil rakyat juga semestinya aktif menyuarakan aspirasi masyarakat tentang hal  ihwal yang menyangut ketersediaan air bersih, baik itu menyangkut kapasitas dan kepastian bahan baku, pengelolaan, penyaluran dan ratio yang harus tersedia x per jumlah penduduk.

Terkait penyediaan air bersih ini, saya terkesan atas penjelasan Plt Direktur Utama PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi dalam sebuah perjumpaan tak sengaja di sebuh kedai kopi.

Ia menjelaskan bahwa salah satu upaya pelaksanaan SDGs PDAM Tirta Patriot ialah pengolahan air bersih yang langsung dapat diminum (dikonsumsi). Untuk tahap awal, kran-kran air tersebut akan tersedia di berbagai sarana publik. Yang kedua, pihaknya juga akan memproduksi dan memasarkan air minum dalam kemasan untuk warga Kota Bekasi dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan  air serupa yang selama ini beredar di pasaran. Target ini akan direalisasikan tahun ini juga.

Ringkasnya,  penjelasan Plt Dirut DAM Tirta Partiot menandaskan bahwa ia dan jajarannya sekarang ini bersungguh-sungguh ingin merealisikan ketersediaan air bersih dan air minum bagi warga Kota Bekasi secara memadai, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

Hal itu selaras dengan target SDGs bahwa negara dan/ atau pemerintah harus terlibat langsung dalam menyelenggarakan berbagai upaya untuk menjamin ketersediaan air bersih bagi setiap warga yang tinggal di wilayah pedesaan dan perkotaan. Pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah bagi setiap warga negara.

Tujuan SDGs sangat luas, karena penyusunan SDGs sangat partisipatif dan banyak pemangku kepentingan yang terlibat lintas sektor dan disiplin ilmu. Salah satunya pembangunan berkelanjutan untuk masyarakat yang kuat, sehat, dan berkeadilan untuk mendapatkan air dan sanitasi (water forums).

Mencapai SDGs dengan teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi, menghemat biaya, mengurangi limbah produksi, dan mengurangi dampak lingkungan, menganalisis pengelolaan penggunaan sumber daya alam, dan mengelola lingkungan.

Sesuai dengan target SDGs untuk mendekatkan akses air minum di pedesaan dan pinggiran kota dalam rangka pencapaian target akses universal air minum dan sanitasi. Ini semua untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai 100% akses air minum dan 100% akses sanitasi bagi semua masyarakat Indonesia.

Tingkat pemakaian air bersih secara umum ditentukan berdasarkan kebutuhan masyarakat untuk kehidupan sehari- hari. Kebutuhan masyarakat terhadap air dimulai dengan kebutuhan untuk air minum sampai pada kebutuhan untuk sanitasi.

Untuk memenuhi kebutuhan minimum untuk minum dan masak serta untuk mandi diperkirakan masyarakat Kota Bekasi sebagai kota metropolitan berkisar antara 130 liter hingga – 150 liter /orang/hari. (*).

Bagikan:

Tinggalkan Balasan